Pages

Minggu, 05 Februari 2012

surat kecil


Dear My  Forbidden Love . . . . . . .  . . . . . . . . .
Berapa minggu terakhir ini adalah minggu terberat yang pernah kujalani. Menimbang-nimbang tentang aku,kamu,dan kita.
Tapi setiap pemikiran tentu membawa pada sebuah keputusan , yang entah berakhir pada keseedihan atau kebahagiaan. Dan aku memutuskan untuk perpisahan.  Berhenti dari hubunggan yangg kita jalani , semata-mata hanya karna aku letih untuk terus berlari.
Kita berdua tentu sama-sama sadar bahwa kita berada dijalur yang berbeda,  yang  tidak akan bertemu disatu titik sampai kapan pun , aku mungkin harus belajar mendisiplinkan diri untuk berpijak pada kenyataan, lebih realistis, serta tidak selamanya terlena dalam mimpi dan harapan kosong.
Kamu tahu, terlalu mahal harga yang harus kubayar untuk hubungan ini. Bukan dengan materi, tapi dengan hati dan air mata yang jatuh setiap malam. Aku sungguh lelah, lelah  bermain hati. Aku harap kamu mau mengerti........
Izinkan aku pergi.  Izinkan aku berhenti dan mengakhiri. Cinta itu tetap ada dan akan selamanya ada. Ya,  tentu saja aku tak bisa hidup tanpamu . tapi terlebih lagi aku juga tak bisa membanyangkan hidup dengan mu bersama tuduhan-tuduhan yang terus menyiksa kepala dan jiwa. bisakah semua ini mendatngkan kebahagiaan terlepas dari apakah  yang sudah kita lakukan benar-benar salah. Aku tetap beruntung dan beerterimaksih kepadamu. Terimakasih sudah menjadi teman terbaik. Terimakasih buat telinga yang selalu siap mendengarkan segala keluh kesah , dan tentu saja untuk hati yang telah kamu pinjamkan selama ini. Terima kasih telah membuat hidupku seseruh naik jet coaster(tegang, deg-degan, sedih, bahagia).  Terima kasih telah memberikan  pengalaman baru dalam hidupku.
Tentu saja kenangan tentangmu akan terus ada. Maaf kalau aku sering menyakiti kamu dengan kata-kataku, tentu kamu tahu  AKU SAYAG KAMU......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar